22.52

Wow... Notebook Acer Timeline Tahan 8 Jam

BEKASI, KOMPAS.COM - Ini dia Acer Aspire Timeline, notebook yang ditunggu-tunggu pengguna dengan mobilitas tinggi karena punya daya tahan baterai hingga 8 jam. Apalagi dengan desain yang tipis dan berat yang tetap layak buat ditenteng.

"Konsumen saat ini menginginkan baterai yang tahan lama, bentuk yang thin light, processing yang baik, harga mainstream, dan kami memenuhi semua itu," kata Jason Lim, Presiden Direktur Acer Indonesia saat peluncurannya di Jakarta, Kamis (28/5). Jason mengatakan, terobosan tersebut untuk menjawab kebutuhan tren gaya hidup sehari-hari dengan mobilitas tinggi dalam melakukan pekerjaan.

Acer Aspire Timeline tersedia dalam dua model masing-masing dengan layar 13,3 inci dan memiliki berat hanya 1,6 kg. Model kedua dengan layar 14 inci punya berat 1,9 kg. Keduanya memiliki ketebalan kurang dari 1 inci.

Sementara itu, Sujan Kamran, Marketing Director Intel Asia Pasific Regional, mengatakan, terobosan tersebut dapat dilakukan dengan adanya teknologi Prosesor Intel ultra-low voltage (ULV) yang efisien dalam penggunaan energi sehingga membuat baterai dapat bertahan lebih lama. Selain itu, khusus pada notebook ini ditambah teknologi pendingin yang mengadopsi teknologi yang digunakan pada mesin jet modern.

"Hingga hari ini, kita belum pernah melihat laptop dengan kinerja baterai hingga 8 jam," katanya. Dengan teknologi dari Intel tersebut, kata Sujan, Acer dapat memproduksi notebook tipis dan ringan sehingga berpergian menjadi leluasa dan bebas dari kekhawatiran. Soal harga tak lebih dari 1000 dollar.

22.47

Dell Studio Hybrid 140g, Gaya

Trend rusunami dan rumah mungil yang kini populer agaknya ikut mempengaruhi bentuk komputer modern yang kini banyak hadir dalam bentuk mini. Bagaimanapun juga, ruangan yang sempit memang terlalu sesak untuk sebuah PC desktop konvensional. Di sinilah kemudian kelebihan PC yang mungil dan sedap dipandang mata menjadi terasa maknanya. Dan seperti tak mau ketinggalan dengan pabrikan lainnya, Dell menawarkan seri Studio Hybrid untuk konsumen yang lebih suka komputer berukuran ringkas.


Selain ringkas, unit Studio Hybrid tampil cantik dengan pembungkus transparan warna-warni yang “centil” dan bentuknya yang membulat lonjong; sekilas amat mirip dengan storage eksternal WD My Book yang populer. Paket Studio Hybrid juga sudah dilengkapi monitor LCD 20” tipe layar lebar plus keyboard dan mouse nirkabel yang tak kalah menarik. Bagusnya, monitor yang juga dari Dell ini telah mendukung resolusi Full-HD 1920x1080 pixel dan dilengkapi dengan 3 koneksi displai: RGB, DVI, dan HDMI.

Penggunaan kata ‘hybrid’ di produk ini menunjukkan kalau Dell Studio Hybrid adalah perpaduan antara PC desktop dan notebook. Meski bentuknya desktop, komponen yang digunakan adalah komponen notebook. Studio Hybrid 140g yang InfoKomputer terima menggunakan prosesor mobile Intel Core 2 Duo T8100, memori DDR2 2GB jenis SODIMM, dan harddisk SATA II 250GB. Sayangnya, dengan bentuk mungil seperti ini, kita tidak akan bisa meng-upgrade kartu grafisnya. Untuk grafis, Studio Hybrid masih memakai chip grafis onboard Intel X3100 (965GM).

Sedangkan untuk fasilitas, perangkat berbobot 2,2kg ini komplit, mulai dari DVD-writer model slot-in, card reader, koneksi LAN Gigabit, USB, FireWire, HDMI, DVI, sampai fasilitas Wi-Fi untuk ber-Internet tanpa kabel.

Sebagai PC siap pakai, Dell telah membundel Studio Hybrid 140g dengan sistem Windows Vista Basic plus rangkaian aplikasi pelengkap yang cukup berguna untuk penggunaan multimedia. Akses multimedia ini jadi lebih enak berkat keberadaan shortcut “hiburan” pada keyboard nirkabelnya. Dibandingkan model desktop, nettop seperti ini kurang dinamis untuk diupgrade. Namun konsumsi listriknya yang jauh lebih irit (maksimal sekitar 65 watt) menjadi keunggulan.

***


Meskipun didesain sebagai komputer desktop, penggunaan komponen notebook membuat Studio Hybrid tidak menunjukkan tarikan maksimalnya. Namun perlu dicatat kalau produk ini memang tidak ditujukan untuk menonjolkan kinerja. Dell Studio Hybrid 140g lebih cocok untuk aktivitas komputasi sehari-hari yang melibatkan multimedia dan Internet. Dengan dukungan koneksi yang cukup lengkap dan dukungan displai Full-HD, paket Dell Studio Hybrid 140g seharga US$ 1099 ini cukup pantas dimiliki mereka yang butuh PC yang ringkas, mengusung teknologi terbaru, dan dipoles dalam gaya yang memikat.

Sumber: InfoKomputer


PLUS: Fisik ramping dan cantik; hemat daya; bobot ringan; koneksi cukup lengkap; LCD Full-HD plus speaker terintegrasi; keyboard+mouse nirkabel.

MINUS: Sulit diupgrade; kinerja grafis standar.


SKOR PENILAIAN
(maksimal 5)
Kinerja : 3,9
Fasilitas : 4,25
Penggunaan : 4,5
Harga : 2,5
SKOR TOTAL : 3,85


Hasil Pengujian
Meski muncul dalam platform notebook, unjuk kerja Studio Hybrid seimbang dengan PC desktop seperti HP Compaq dx2310 MT. Rata-rata kemampuan aplikasi office dan Internet hampir setara, namun CPU T8100 dari Dell sedikit terlihat unggul dibandingkan E2180 pada HP. Kinerja grafis oboard juga bisa diandalkan untuk aplikasi atau game 3D yang agak berat.

SPESIFIKASIDell Studio Hybrid 140G

Prosesor: Intel Core 2 Duo T8100 (2,1GHz, L2 3MB, FSB 800MHz)

RAM: SODIMM 2GB, DDR2 800MHz
Chipset: Intel 965GM
Kartu Grafis: Intel X3100 358MB
Harddisk: 250GB SATA II
Optical drive: DVD-RW (internal slot-in)

Fasilitas: LAN, 5 USB, IEEE1394; audio analog dan S/PDIF; HDMI; DVI; 4-in-1 card reader; WiFi.

Layar/Monitor: LCD 20” widescreen 16:9
Kartu suara: Realtek ALC888
Sistem Operasi: Windows Vista Basic
Dimensi: 19,7x7,2x21,2 cm (unit CPU saja)
Bobot: 2,2kg
Garansi: 1 tahun
Situs Web: www.dell.com
Harga kisaran*: US$ 1099 (termasuk LCD+keyboard + mouse)
* Dell Indonesia, (021) 572-0016

22.43

Advan A1N70T, Netbook Murah

Pada awalnya merek Advan hanya menghadirkan notebook ekonomis yang kerap muncul dengan satu ciri khas, tanpa modem dial-up. Meski kelihatannya kurang berarti, absennya fasilitas tersebut nyatanya membuat harga Advan relatif sangat kompetitif dibandingkan kompetitor. Tidak adanya fitur modem juga menjadikan jajaran notebook Advan seperti netbook yang desainnya memang lebih difokuskan untuk penggunaan wireless.


Nah tahun ini Advan muncul dalam bentuk netbook yang dalam jajaran produk mobile-nya disebut sebagai seri A. Fisik netbook Advan ini amat mirip dengan beberapa merek yang lebih dulu populer, MSI Wind salah satunya.

Dugaan kami netbook Advan A1N70T memang diproduksi pabrikan ODM (Original Design Manufacturer) di mana sebuah desain seringkali diimplementasikan pada beberapa merek. Kalaupun ada perbedaan, hanyalah terletak pada tata letak fitur dan fungsi shortcut yang disediakan.

Desain yang pasaran ini membuat netbook Advan seolah-olah tidak memiliki ciri khas yang cepat diingat orang. Agaknya pihak Advan ingin menghadirkan produk semurah mungkin dibanding pesaing mereka, karena itu soal desain menjadi faktor yang seringkali diabaikan agar harga jual bisa serendah mungkin. Taktik penetrasi produk seperti ini memang acapkali diplot mentah-mentah produk dari Cina.

Sebagaimana umumnya netbook, Advan A1N70T mengandalkan prosesor Intel Atom N270 berkecepatan 1,6GHz yang memiliki lebar bandwidth FSB 533MHz. Komponen lain pun masih serupa dengan lainnya, seperti memori DDR2 1GB, harddisk SATA 160GB, dan Webcam 1,3 megapixel. Koneksi yang ditawarkan sangat umum seperti wireless dan kabel via LAN, cuma tanpa fitur Bluetooth. Ukuran layar 10,2” yang digunakan memang menjadi trend netbook masa kini, sayang layarnya tidak menawarkan sudut pandang yang tinggi sehingga tampilan hanya lebih nyaman bila dalam posisi berhadapan saja.

Memakai Advan A1N70T untuk mengetik memang menyenangkan karena keyboard yang tersedia memberikan tombol-tombol besar yang mudah untuk ditekan. Hal sebaliknya terjadi pada touchpad plus tombolnya yang tampil terlalu imut sehingga menyulitkan Anda yang berjari besar saat mem-browsing Web misalnya, akan lebih nyaman diakses menggunakan mouse eksternal.

Untuk mempermudah penggunaannya, Advan menambahkan shortcut ekstra untuk melakukan bowsing, membuka e-mail (Outlook Express), dan juga menjalankan media player. Tidak banyak memang, tetapi cukup bermanfaat.

***


Perilaku kinerja Advan A1N70T seperti juga netbook lain yang mengusung dapur pacu serupa, Atom N270. Kalaupun ada yang berbeda mungkin hanya pada daya tahan penggunaan netbook, dalam hal ini kapasitas batere. Advan yang menggunakan batere 4400mAh boleh sedikit berbesar hati karena daya tahannya terhitung lama dibanding beberapa netbook yang kami coba. Namun daya tarik utama agaknya pada harga jual netbook ini yang amat murah (sekitar US$ 340-an).

Sumber: InfoKomputer

PLUS: Keyboard besar; shorcut ekstra; daya tahan batere; harga ekonomis.

MINUS: Desain konvensional; kinerja grafis rendah; tanpa Bluetooth.

HASIL PENGUJIAN
Kedua netbook ini secara spesifikasi cukup mirip. Desain Joybook Lite U101 lebih cantik dibandingkan Advan yang sederhana. Namun daya tahan batere Advan nyaris 2x lipat Joybook Lite. Karena itulah pemakaian Advan untuk bekerja dan hiburan lebih lama. Perbandingan skor grafis keduanya terpaksa dilewatkan karena Joybook Lite dengan memori yang terbatas tak mampu menjalankan uji 3DMark2006.

Spesifikasi ADVAN A1N70T
Prosesor: Intel Atom N270 (1,6GHz, 512KB cache, FSB 533MHz)
RAM: 1GB, DDR2 667MHz
Chipset: Intel 945GME
Kartu Grafis: GMA 945
Harddisk: 160GB SATA
Optical drive: Tidak ada
Fasilitas: Wi-Fi, LAN, card reader (4-in-1), USB (3), Webcam 1,3MP, VGA-out.
Layar: 10,2”, resolusi 1024x600 pixel
Kartu suara: Realtek ALC662, HD audio
Sistem Operasi: Free DOS
Batere: 4400mAh
Dimensi: 25,8x18,9x2,8 cm
Bobot: 1,27kg
Garansi: 1 tahun
Situs Web: www.advandigital.com
Harga kisaran*: Rp 3.999.000
* Intech Surya Abadi, (021) 6583-0222

22.01

Toshiba NB200, Memikat

Saat pertama kali memandangnya, kami langsung jatuh hati. Casing atasnya yang berwarna coklat dengan corak garis-garis melintang itu sungguh lain dari lain. Cakep. Terbuat dari alumunium, casing ini ogah mengumpulkan jejak sidik jari, sehingga kebersihan dan kecantikan Toshiba NB200 selalu terjaga.


Tepat di tengah casing, merek Toshiba dipasang dalam ukuran besar dan dalam huruf yang mengilap. Badan notebook mini ini – begitu Toshiba menyebutnya – menarik. Seluruh badan tampak terbuat dari satu kesatuan yang tanpa sambungan.

Engsel Kokoh
Lihat juga engselnya. Engsel berbentuk membulat, menyatu dengan bagian badan, menyiratkan kesan benar-benar kokoh. Bagian tengah engsel yang berlapis krom mengilap itu memamerkan sebuah gelang transparan. Inilah tombol on/off. Tombol ini bisa dilihat dari luar casing, maupun dari dalam. Jika ditekan, tombol akan menyala putih dengan pinggiran kecoklatan, amat serasi dengan engsel dan juga cover NB200 yang coklat. Jangan kuatir notebook mini, begitu Toshiba menyebut perangkat yang biasanya dipanggil netbook ini, menyala tak terkendali. Penekanan tombol saat cover notebook dalam keadaan tertutup tidak akan menimbulkan efek apa pun.

Saat kami buka casingnya, pola coklat bergaris melintang juga menghiasi sekeliling panel layar LCD 10,1”-nya. Layar tampak cemerlang dan jernih. Namun jika dilihat di bawah terik matahari langsung, layar kurang nyaman dilihat, terganggu efek pantulan.

Webcam Ber-LED
Mari kita lihat dulu panel layar LCD ini. Di bagian atas tengah bingkai layar, tampak tiga lubang kecil. Yang paling kanan adalah LED yang akan berwarna biru ketika Webcam yang ada tepat di sebelahnya diaktifkan.


Sederet dengan Webcam dan indikator LED tersebut adalah ‘lubang’ yang merupakan mikropon. Tidak ada apa pun lagi di bingkai panel LCD ini, kecuali dua tonjolan karet bulat kecil di sudut kiri dan kanan atas dan merek Toshiba tengah bawah bingkai layar.

Keyboard Timbul
Sekarang yuk pindah ke panel keyboard. Wah, yang ini pun lain dari mayoritas netbook. Lihat keyboard-nya yang benar-benar menyatu dengan casing yang berwarna silver itu. Tombol-tombol keyboard tampak menyembul keluar (raised) dari panel. Uniknya lagi, berbeda dengan mayoritas netbook, antar tombol tidak saling menyentuh, alias terpisah oleh sebuah ‘gang.’ Ini mengingatkan kami pada tatanan keyboard pada sebuah merek notebook Jepang lainnya.

Tombol-tombol keyboard ini cukup lebar, dan sangat nyaman diketuk. Mereka yang jari-jemarinya gemuk pun tidak harus merapat-rapatkan ke-10 jemarinya saat mengetik. Juga tidak butuh tekanan kuat untuk mengetuk tombol keyboard. Masih terdengar suara tak-tik saat tombol-tombol ditekan, dan khususnya saat tombol Spacebar ditekan, tetapi tidak terlalu mengganggu.

O ya, tombol CAPS LOCK yang ada di sisi kiri ternyata dilengkapi dengan indikator LED. Indikator akan menyala hijau muda ketika CAPS LOCK diaktifkan. Kendati kecil, tambahan ini bermanfaat karena sekali pandang kita akan tahu apakah fitur huruf besar itu aktif. Pada notebook mini lainnya, fitur CAPS LOCK adakalanya ditandai dengan icon di sudut bawah kanan layar, yang diaktifkan melalui program tambahan.

Yang juga menarik perhatian adalah panel touchpad. Lebar dan bersalur melintang, touchpad ini responsif. Dua tombol (kanan dan kiri) yang ada di bawah touchpad ini juga besar dan lebar, enak dan mudah dijangkau.

Satu yang agak kami sayangkan adalah agak kurang tegasnya simbol yang menunjukkan fungsi shortcut pada deretan tombol paling atas (ESC, F1-F12, PRTSC, HOME, END), dan juga pada deretan angka yang memiliki fungsi rangkap. Akibat terbatasnya ruang pada tombol-tombol yang berukuran lebih kecil dari tombol utama, icon – antara lain untuk volume, kontras, Wi-Fi – ditampilkan lebih tipis sehingga agak sulit dilihat. Kami juga menguatirkan daya tahan (luntur/tidaknya) tulisan di setiap tombol.

Belakang, Kanan, Kiri, Depan, Bawah
OK, kita sudahi dulu pembicaraan seputar keyboard. Kita alihkan perhatian ke sisi-sisi NB200. Kita mulai dengan bagian belakang. Tidak ada apa-apa di bagian belakang ini, kecuali lokasi batere. Batere 3-cell bawaan NB200 diwarnai silver, sama dengan warna bagian bawah notebook mini ini.

Yuk kita pindah ke sisi kanan. Di sisi ini, dekat engsel, berjajar lubang security lock (Kensington lock) dan jack DC-in. Di sisi yang sama, tapi di arah depan, tampil dua port USB 2.0. Tidak ada apa-apa lagi di sini.

Kita kitari notebook mini ini searah jarum jam. Di arah depan, pada sisi kanan terlihat deretan indikator LED. Total ada delapan indikator LED di sisi kanan depan ini. Masing-masing menunjukkan (urut dari kiri ke kanan) status nirkabel (Wi-Fi/Bluetooth), catudaya listrik (hijau), batere (hijau: penuh, orange: charging), menyalanya notebook (hijau: hidup, orange: standby), harddisk (hijau: sedang akses), slot kartu memori (hijau: akses), panah kunci (hijau: Fn aktif), dan numeric lock (tahan Fn dan Shift untuk mengaktifkan).

Penempatan di bagian depan ini agak kami sayangkan, karena mengharuskan kita sedikit mengangkat unit ketika ingin melihat salah satu indikator tersebut, misalnya status batere. Memang di desktop tray juga dihadirkan icon-icon tersebut, tetapi akan lebih nyaman jika status tersebut juga dapat dilihat dengan mudah dan cepat saat unit sedang digunakan.

Ada apa lagi di bagian depan ini selain 8 indikator LED? Ada sebuah slot SD/SDHC/MMC. Letaknya di ujung kanan unit. Dorong masuk saja kartu memori Secure Digital atau MMC, dan kartu akan langsung dikenali oleh unit. Tidak semua bagian kartu SD ditelan oleh slot, tersisa sedikit ujung kartu. Sisa kartu ini digunakan untuk mengeluarkan kartu dari slot dengan cara menekannya masuk. Bak berpegas, kartu akan terdorong keluar, siap untuk kita ambil.

Bagaimana dengan sisi kiri? Sisi kiri ini lumayan padat. Di arah depan, ada sebuah port USB 2.0 yang merangkap sebagai eSATA. Port yang satu ini istimewa, karena tetap dapat dipakai mengisi ulang batere perangkat berkonektor USB, seperti MP3 player, saat NB200 tidak menyala, maupun dalam kondisi hibernate. Fitur ini harus diaktifkan terlebih dulu via USB Sleep and Charge yang ada di dalam Utilities. Kami sukses menjajal pengisian ulang daya batere Li-Ion yang bercokol di dalam sebuah MP4 player merek Kingston.

Tepat di sebelah port USB/eSATA ini berderet-deret ke arah belakang adalah port LAN, port headphone, port mikropon, kisi-kisi sirkulasi udara, dan port VGA-out.

Di bagian bawah palmrest unit, sisi kanan, tertanam sebuah speaker. Penempatan seperti ini kurang kami sukai karena menyebabkan suara kurang mantap terdengar. Suara yang diperdengarkan via Windows Media Player memang terdengar kurang bertenaga, kendati disetel pada volume maksimal.

Di bagian bawah ini juga terdapat slot memori. Cukup mudah membukanya, karena hanya ada satu sekrup yang menahan slot tersebut. Sayangnya, slot yang tersedia hanya satu, sehingga untuk meng-upgrade RAM kita harus mengganti seluruh modul menjadi 2GB.

Aplikasi Khusus
Apa lagi keistimewaan NB200? Hmm, aplikasi bawaannya. Banyak aplikasi khas Toshiba yang ditanamkan dalam NB200 yang bersistem operasi Windows XP Home Edition SP3 ini. Ini dikumpulkan dalam folder Toshiba (Start*All Programs*TOSHIBA). Sebenarnya ini adalah aplikasi-aplikasi umum, tetapi penyediaannya di satu tempat memang menyenangkan karena memudahkan pengguna, khususnya yang awam.

Contohnya adalah ConfigFree untuk Networking. Ini untuk mempermudah pengaturan jaringan. Jika sudah diaktifkan, tinggal klik mouse untuk mengaktifkan fitur nirkabel, tanpa perlu pusing memikirkan harus masuk kemenu mana.

Yang juga istimewa adalah harddisk (Start*All Programs*TOSHIBA*Utilities). Harddisk pada NB200 dilengkapi dengan system proteksi terhadap guncangan. Sistem ini harus diaktifkan dulu. Saat system mendeteksi adanya guncangan, misalnya saat unit diangkat atau digoyang-goyang, Toshiba Head Protection akan bereaksi dengan langsung memarkir kepala (head) harddisk ke tempat aman sehingga data yang ada di piringan yang sedang berputar tidak mengalami kerusakan/terkorupsi. Jika 3D Viewer diaktifkan, setiap kali unit terguncang, di layar akan ditampilkan simulasi pemarkiran head tersebut.

Mereka yang penglihatannya agak bermasalah juga pasti menghargai kemudahan memperbesar/memperkecil font melalui utiliti Zooming. Untuk memperbesar font di layar secara instan, tinggal tekan tombol Fn+2. Untuk memperkecilnya, tekan Fn+1. Tidak perlu repot cari-cari dari menu.

Yang juga menarik dicoba adalah Webcam. Aktifkan dulu aplikasi yang disertakan, Camera Assistant Software. Setelah diaktifkan, di tray akan tampak icon kamera, pertanda aplikasi sudah aktif. Nah, kini di aplikasi mana pun Anda bisa mengambil foto diri, klip video, maupun merekam suara, tanpa harus keluar dulu dari aplikasi tersebut.

Kami mencobai Camera Assistant Software saat sedang mengetik ulasan ini. Untuk memunculkan aplikasi kamera Web ini, tinggal geser kursor ke ujung kiri bidang layar. Di sana akan muncul menu Web Camera. Tekan icon kedua untuk memulai (start) Webcam. Di sisi kiri layar akan muncul layar dan kita bisa mulai merekam apa saja (gambar, klip video, suara). Letak layar – di sisi kiri, kanan, atau atas - bisa diatur dari Settings.

Di tool Settings ini, kita juga bisa mengatur besarnya resolusi gambar dan video, maupun kualitas suara yang akan direkam. Untuk gambar, disediakan pilihan resolusi maksimal 640x480) dan minimal (160x120). Gambar boleh disimpan dalam tiga format: JPEG, BMP, PNG ke lokasi yang kita tentukan sendiri, disertai opsi tanggal pengambilan gambar.

Sedangkan untuk video, pilihan yang tersedia mencakup frame rate (30fps – 5fps), resolusi (640x480 – 160x120), dan kompresi (no compression, DV Video Encoder), serta penampilan tanggal, perekaman audio, dan opsi memutar video seusai direkam.

Toshiba juga menyediakan 19 efek menarik membingkai gambar yang ditangkap (pilih Effects, atau icon bergambar bintang, lalu pilih Decorations). Sedikit pengaturan juga bisa dilakukan via Properties (icon di urutan ketiga). Ini seperti backlight compensation dan night mode.

Selain ditambahi efek seperti daun-daunan atau gambar kepik, kita juga bisa menghadirkan isi desktop bersama gambar diri. Menangkap (capture) isi desktop pun mudah saja, tinggal pilih Effects, lalu pilih Desktop dan seleksi gambar yang diinginkan, misalnya apa yang sedang ditayangkan di layar saat ini.

Kualitas gambar diam yang dihasilkan Webcam 1,3 megapixel ini cukup baik, selama pencahayaan memadai. Hasil foto bisa langsung dikirim via e-mail pada ukuran asli atau ukuran yang sudah diperkecil. Sementara itu kualitas video yang direkam sebagai MOV itu juga baik. Pada resolusi 320x240 30fps, video tampil mulus, dan suara orang yang direkam juga terdengar cukup kuat. Namun pada resolusi lebih tinggi, 640x480, tayangan video mulai terlihat kurang solid, kendati tetap mengalir mulus.

Sedangkan saat dioperasikan sebagai perekam suara mandiri, hasilnya cukup baik: suara terekam kuat, dan jelas, dengan syarat sumber suara berada tepat di depan mikropon internal, alias di depan layar. Suara sekitar tidak akan terdengar. File suara ini direkam dalam format WAV.

***


Sungguh, Toshiba NB200ini menyenangkan saat dipakai. Fisiknya aduhai, keyboard-nya lega, plus ada tambahan fitur charge and sleep pada salah satu port USB 2.0-nya. Daya tahan batere 3-cell-nya agak di atas rata-rata notebook mini (netbook) yang pernah kami uji. Namun ini kemungkinan juga akibat penggunaan prosesor Intel Atom N280, bukan N270. Pengisian batere sendiri membutuhkan waktu sekitar 2 jam.

Selain dalam warna coklat (satin brown), notebook mini generasi kedua Toshiba ini akan hadir dalam warna snow white, indigo blue dan silky pink. Satu hal yang agak kami sayangkan, NB200 ini lumayan hangat jika dipangku berlama-lama sehingga disarankan untuk menggunakan ‘tatakan’ yang banyak dijual, seperti meja lipat yang terbuat dari alumunium.

PLUS: Casing anti jejak sidik jari; fitur sleep-n-charge pada USB; shock absorber pada harddisk; ringan; kokoh.

MINUS: Speaker kurang bertenaga; slot RAM hanya satu; batere 3-cell.

SKOR PENILAIAN
(maksimal 5)
Kinerja: 4,6
Fasilitas: 4,2
Penggunaan: 4,3
Harga: 3,9
SKOR TOTAL: 4,28


UPDATE Hasil Uji

Sebenarnya kurang adil membandingkan Toshiba NB200 dengan Zyrex Bee106P atau Lenovo S10. Maklum kendati chipset-nya sama, prosesornya beda kelas – kendati sama-sama 1,66GHz. Selain itu tipe memorinya pun beda. Namun karena belum ada produk uji lain yang menggunakan Atom N280, terpaksalah kami membandingkannya.

Secara kinerja, Toshiba NB200 cukup bersinar. Bahkan encoding audio-nya lebih unggul. Kinerja videonya pun cukup baik, seperti terlihat pada skor 3DMark 2006. Kendati baterenya lebih kecil dibandingkan milik Zyrex yang 4400mAh atau Lenovo yang 2522mAh, daya tahannya tidak terpaut terlalu jauh. Bahkan dibandingkan milik Lenovo, baterenya sedikit lebih awet.

SPESIFIKASI Toshiba NB200
Prosesor: Intel Atom N280 1,66GHz
RAM: 1GB DDR2 800 (maksimal 2GB)
Chipset: Intel Calistoga-GME i945GME
Kartu grafis: Intel GMA 950
Kartu Suara: Realtek High Definition Audio (ALC272)
Harddisk: Toshiba MK1655GSX 160GB
Optical drive: -
Fasilitas: LAN, Wi-Fi 802.11 b/g, Bluetooth, 2-in-1 card reader (SD/SDHC/MMC, 3 USB 2.0 (satu tipe Sleep&Charge), kamera Web 1,3MP, port VGA, jack mike, jack headhone
Layar: 10,1" WSVGA 1024x600 pixel
Sistem Operasi: Win XP Home Edition SP3
Batere: Li-Ion 3-cell 10,8V 25Wh
Dimensi: 26,3x19,23x (2,54 -3,225) cm
Bobot (termasuk batere 3-cell): 1,184kg
Garansi: 1 tahun (suku cadang dan ongkos)
Situs Web: www.pc-toshiba-asia.com
Harga kisaran*: Rp 5,99 juta
*Techking Enterprises Indonesia, (021) 638-56188.

21.53

HP Pavilion dv2, Notebook Ringan dengan Grafik Tinggi

BEKASI, KOMPAS.com - Notebook kecil apalagi murah belum tentu hanya punya fitur standar bahkan minimal. Buktinya pada HP Pavilion dv2 yang menawarkan fitur grafis tinggi dan kekuatan fisik cukup mumpuni namun dengan harga dan ukuran ukuran "ringan".

"HP Pavilion dv2 punya balancing performance dan multitasking dalam artian di sini keseimbangan antara kekuatan grafis tampilan, performance, dan affordability," ujar Primawan Badri, Product Manager Consumer Notebook HP Indonesia saat peluncurannya di Jakarta, Kamis (28/5).

Menurutnya, seri notebook ditujukan bagi pengguna yang punya mobilitas tinggi. Secara dimensi menurutnya berada di antara netbook dan notebook karena menggunakan layar 12 inci dan berat hanya 1,64 kilogram. Ketebalannya pun hanya 2,37 cm di bagian depan dan 3,27 di bagian paling tebal di bagian belakang.

Namun, fitur multimedianya bisa dikatakan di atas rata-rata notebook karena sudah dilengkapi kartu grafis ATI Radeon X1250 dengan cache memory 64 MB atau ATI Mobility Radeon HD Premium 3410 dengan cache memory 512 MB. Selain itu, notebook ini mendukung HD video dengan ketersediaan port HDMI dan support drive Blu-ray eksternal.

"Memang ini untuk segmen ultramobile tapi walaupun mobile punya entertainment performance yang baik," lanjut Primawan. Ia mengatakan HP Pavilion dv2 menggandengkan antara form factor dengan kinerja grafis yang tinggi.

Kapasitas hardisk-nya pun tak tanggung-tanggung untuk kebutuhan data multimedia yang sangat besar dengan pilihan dari 160 GB hingga 500 GB. Bahkan hardisk pun dilengkapi fitur HP Protect Smart Hard Drive yang akan mencegah benturan merusak piringan data.

"Kalau misalnya notebook jatuh atau terbentur keras dia akan mengunci hardisk. Dari segi hardware ada mekanisme melindungi getaran," jelas Primawan.

HP Pvilion dv2 menggunakan prosesor AMD Athlon Neo for Ultrathin Notebook MV-40 1,6 GHz dan 512 KB L2 cache. Dalam paket penjualannya sudah termasuk sistem operasi Windows Vista Home Premium.

Untuk pasar Indonesia tersedia dua pilihan produk masing-masing seharga 699 dollar AS untuk tipe yang menggunakan kartu grafis ATI Radeon X1250 dan hardisk 320 GB serta 799 dollar AS dengan kartu grafis ATI Mobility Radeon HD Premium 3410 dan hardisk 500 GB.